Halo, kali ini kita sedikit belajar tentang sejarah Seifuku
atau yang lebih dikenal sebagai sailor seifuku atau seragam siswi sekolah di
Jepang. Seifuku juga sering di gunakan terutama dalam perdorama’an (dorama/drama)
dan anime. OK, mari kita kupas sejarah ini dengan singkat padat dan jelas.
Sera fuku atau seifuku (kemudian lebih dikenal dengan Sailor
Seifuku) merupakan salah satu ikon pop culture di Jepang. Para pecinta anime
atau manga sudah tentu sangat akrab dengan seragam yang satu ini. Kemeja putih
dengan dasi khas pelaut serta rok berlepitnya, membuat seifuku terlihat sangat
menarik dan manis. Bahkan saking terkenalnya, seifuku telah menjadi inspirasi
penting bagi para desainer di seluruh dunia.
Berawal dari Elizabeth Lee, yang diyakini sebagai orang yang
pertama kali memperkenalkan seragam sekolah Sailor di Jepang pada tahun 1921.
Elizabeth Lee adalah Kepala Sekolah Fukuoka Jo Gakuin. Sebelumnya, Elizabeth
menghabiskan sekolahnya di Inggris, tempat dimana asal seragam Sailor. Sailor
uniform merupakan seragam yang digunakan oleh angkatan laut kerajaan Inggris
pada saat itu.
Pada awal 1900-an, di Eropa sedang booming mode pakaian
seragam sailor. Seragam sailor ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-17
di Eropa, tepatnya pada 1628 saat seragam model sailor ini menjadi seragam
resmi dari angkatan laut Kerajaan Inggris.
Salah seorang yang berjasa mempopulerkan seragam Sailor di
Eropa adalah Pangeran Edward VII dari Inggris. Sebuah lukisan yang menampilkan
sosoknya dalam pakaian sailor saat berusia 5 tahun, yang dianggap banyak orang
pada masa itu begitu mempesona, membuat popularitas seragam sailor berkembang
di antara anak-anak dan kaum muda di Eropa.
Saat pengaruh sailor seifuku masuk ke Jepang, saat itu Jepang
tengah berada pada era restorasi Meiji, masa-masa dimana pengaruh dunia Barat
sangat deras masuk ke Jepang dan demokrasi sedang berkembang pesat. Eksistensi
kaum wanita mulai diakui dan mereka sudah tidak sungkan lagi untuk meninggalkan
tradisi lama, salah satunya adalah meninggalkan tradisi fashion lama, yaitu
untuk selalu berpakaian kimono. Hal ini yang membuat sailor seifuku menjadi
begitu populer di kalangan wanita, terutama kalangan pelajar hingga
sekolah-sekolah saat itu menggunakan desain sailor sebagai seragam sekolahnya.
Setiap sekolah mempunya desain seragam sailor yang
berbeda-beda. Hal ini disadari atau tidak oleh pihak sekolah, menjadi daya
tarik bagi para calon siswa. Bahkan tidak sedikit siswa yang mendaftar di
sebuah sekolah hanya karena seragam sailornya yang keren.
Ada beberapa alasan mengapa seifuku itu ada yang pendek dan
panjang roknya.
Antara lain yaitu kenapa rok seifuku itu pendek-pendek
adalah, jika melihat kebelakang yaitu sejarah jepang, dulu rok seifuku itu
dibawah lutut. Tapi sama halnya dengan di indonesia, walaupun jepang terkenal
dengan tingkat kedisiplinannya yang tinggi, dan taraf pendidikannya yang tinggi
pula. Disana juga tidak berbeda jauh dengan di indonesia, disana juga terdapat
siswa-siswa yang nakal, terutama untuk urusan bolos sekolah. Sehingga di
beberapa sekolah mereka memberlakukan agar rok seragam sekolah disekolah mereka
lebih dipendekan beberapa centimeter diatas lutut. Semenjak sistem itu
diberlakukan, tingkat siswa sekolah yang bolos sekolah menurun dengan drastis.
Bahkan dibeberapa daerah dan sekolah bahkan ada yang sampai memberlakukan
sistem rok-nya seperti celana seragam P.E (Physical Education atau seragam
olahraga), namun setelah terjadi beberapa kasus maka sistem itu dihapuskan dan
kembali ke standar rok yaitu dibawah lutut atau diatas lutut beberapa centimeter.
Alasan yang lain ya itu kenapa rok seifuku pendek-pendek
adalah "gaya". Banyak siswi perempuan disana sengaja menaikan rok-nya
beberapa centimeter diatas lutut (mulai dari 7cm, 13cm, bahkan sampai 15-18cm
diatas lutut) untuk menarik hati lawan jenis-nya atau agar mereka dibilang
seksi atau biar gaul gitu. Berarti mereka yang pakai rok dibawah lutut bisa
dibilang anak yang gak gaul ya? tidak semuanya, ada siswi yang memang dia tidak
mau ikut-ikutan sehingga mereka tetap menggunakan rok dibawah lutut, namun
tidak sedikit juga dari mereka yang menggunakan rok dibawah lutut sering
menghabiskan waktunya di perpustakaan sekolah. Lalu bagi yang pakai rok pendek
itu apa mereka menggunakan semacam celana mirip seperti celana yang digunakan
untuk P.E. di gym? atau langsung hanya menggunakan pantsu? yup, ada yang
mengenakannya, tapi ada juga yang tidak.
Sekian info dari kami, seperti biasa, singkat dan padat
>0<)/
Semoga info dari kami bermanfa’at bagi anda semua ya mina~san
>,<)/
Posting Komentar